KataKata Mutiara Tentang Musibah. 1. "Ingatlah bahwa sebuah musibah yang membawamu makin dekat kepada Allah itu lebih baik dari pada nikmat yang membuatmu makin menjauh dari Allah." - Dr. Bilal Philips. 2. "Ujian atau cobaan akan membawamu semakin dekat kepada Allah atau justru menjauhkan kamu dari Allah. oleh Widi Kusnadi, Dai Ponpes Al-Fatah, BogorDalam kehidupan ini, setiap manusia pasti akan mengalami kesusahan, kesulitan, dan bencana. Tidak ada perjalanan hidup manusia di dunia ini yang mulus tanpa rintangan dan kesulitan. Kesulitan, kekusahan dan bencana itulah yang dinamakan Subhanahu wa Ta’ala menurunkan musibah kepada manusia dalam kehidupannya di dunia adalah sebagai ujian, untuk menguji keimanan mereka kapada Allah. Dalam Al-Quran, setidaknya ada 77 kali penggunaan kata musibah, yang tersebar pada 56 ayat di dalam 27 Kamus Besar Bahasa Indonesia, musibah diartikan dengan kejadian menyedihkan yang menimpa, atau malapetaka, atau bencana. Sedangkan dalam kamus bahasa Arab al-Munawwir, musibah berasal dari kata ashaba yang diartikan sebagai bencana atau kitab Jami’ Sahih al-Bukhori dikatakan; “Barang siapa yang dikehendaki Allah SWT untuk mendapat kebaikan, maka dia akan ditimpa musibah. Yakni diuji dengan berbagai bencana, supaya Allah SWT memberikan pahala kepadanya. Musibah adalah perihal yang turunnya atau kehadirannya pada manusia tidak disukai”.Al-Qurtubi dalam tafsir Jami’ li Ahkam Al-Qur’an mengatakan bahwa musibah adalah segala sesuatu yang mengganggu orang mukmin dan menjadi bencana baginya. Musibah biasanya diucapkan oleh seseorang ketika mengalami malapetaka, walaupun malapetaka tersebut bersifat ringan maupun berat. Serta sering digunakan untuk kejadian-kejadian buruk yang tidak itu, menurut M Quraish Shihab, musibah tidak selalu terikat dengan bencana, tetapi mencakup segala sesuatu yang terjadi, baik itu bersifat positif maupun negatif, baik anugerah berupa sesuatu yang menyenangkan maupun bencana menyusahkan.Empat Sifat MusibahMusibah yang dialami manusia setidaknya memiliki empat sifat. Hal ini hendaknya diketahui oleh setiap manusia, khususnya ummat Islam agar dalam menghadapinya dapat mengambil sikap yang tepat sesuai tuntunan Allah dan rasulNya sehingga Allah memberikan pahala dan anugerah yang besar kepada yang tertimpa musibah adalah sebuah kepastian dan dialami semua manusia yang hidup di dunia. Semua sudah tercatat di langit pada catatan Allah, lauhul mahfudz’. Karena sifatnya yang pasti, maka kita harus mempersiapkan diri sebaik mungkin, membekali diri dengan ilmu sehingga bisa menyikapinya secara tepat. Allah berfirmanمَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ۬ فِى ٱلۡأَرۡضِ وَلَا فِىٓ أَنفُسِكُمۡ إِلَّا فِى ڪِتَـٰبٍ۬ مِّن قَبۡلِ أَن نَّبۡرَأَهَآ‌ۚ إِنَّ ذَٲلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ۬“Tiada suatu musibahun yang menimpa di bumi dan [tidak pula] pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab [Lauh Mahfuzh] sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”. QS Al-Hadid [57] 22.Kedua, musibah itu adalah sesuatu yang serba sulit, maka jika manusia tidak memiliki ilmu yang cukup, sudah tentu ia tidak akan lulus menjalaninya. Tanpa ilmu yang memadai, tentu manusia akan menderita kerugian yang besar, bahkan kecelakaan dan kesengsaraan dunia akhirat. Maka, membekali diri dengan ilmu yang cukup adalah sebuah keharusan bagi manusia dalam kehidupan ini. Allah berfirmanوَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِ ۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ ﴿البقرة ۱۵۵﴾“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar”. QS. Al-Baqarah[2] 155Ketiga, semakin sulit dan susah musibah yang dirasakan manusia, maka semakin tinggi pahala yang akan ia dapat di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebaliknya, semakin ringan musibah yang dirasakan, maka sedikit dan rendah pula pahala yang ia akan dapat. Sebagaimana para Nabi dan Rasul, mereka menerima musibah yang sulit. Tidak semua manusia sanggup memikulnya. Akan tetapi, balasan dan pahala mereka di sisi Allah juga sangat sahabat bertanya kepada Rasulullahيَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاَءً“Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?” Lalu, Beliau Shallallahu alaihi wa Sallam menjawab, الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِى دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِىَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِى عَلَى الأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ »“Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat kokoh, maka semakin berat pula ujiannya. Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa.”Keempat, sesulit apapun musibah, pasti manusia bisa menanggungnya. Tidak mungkin Allah memberi masibah kepada manusia jika ia tidak kuat menanggungnya. Maka kadar dan takaran musibah yang dialami manusia berbeda-beda karena memang kemampuannya juga berbeda. Maka jika kita sudah tahu bahwa musibah yang kita alami itu sudah diukur takarannya secara cermat dan tepat, maka kita optimis pasti akan bisa memaluinya dengan baik. Allah berfirmanلَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat pahala dari kebajikan yang dikerjakannya dan dia mendapat siksa dari kejahatan yang diperbuatnya”. QS. Al-Baqarah[2] 286.TakziahSalah satu sunnah yang diajarkan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa salam ketika ada saudara, kerabat, tetangga atau ikhwan kita yang tertimpa musibah, terutama kematian adalah dengan kita bertakziah kepada keluarganya. Takziah ialah salah satu akhlak muslim terhadap orang yang sedang mendapatkan “takziyah”, secara etimologis merupakan bentuk mashdar kata benda turunan dari kata kerja aza. Maknanya sama dengan al-aza’u, yaitu sabar menghadapi musibah kehilangan. Dalam Kamus Al-Munawir, takziah berarti menghibur, menyatakan bela sungkawa, menyampaikan duka cita, dan menyabarkan keluarga orang yang juga berarti menguatkan. Sedangkan secara istilah, takziah adalah menganjurkan seseorang untuk bersabar atas beban musibah yang tengah menimpanya, mengingatkan kepada keluarganya atas keutamaan bersabar atas musibah dan mendoakan ampunan bagi mayit dan kesabaran bagi keluarga yang salaf, Imam Al-Khirasyi memberikan definisi takziah dengan “Menghibur orang yang tertimpa musibah dengan pahala-pahala yang dijanjikan oleh Allah, sekaligus mendoakan mereka dan mayatnya”.Sedangkan Imam Nawawi berkata, “Takziyah adalah memotivasi orang yang tertimpa musibah agar bisa lebih bersabar, dan menghiburnya supaya bisa melupakannya, meringankan tekanan kesedihan dan himpitan musibah yang menimpanya.”Doa bertakziahAdapun doa ketika seseorang bertakziah sebagaimana dijelaskan oleh beberapa ulama adalah sebagai berikutIbnu Qudamah berkata, “ Nabi SAW pernah melayat seseorang dan mengucapkan رَحِمَكَ اللهُ وَاٰجَرَكَ “Semoga Allah merahmatimu, dan memberimu pahala”.” Tirmidzi.Dalam keterangan lainnya, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa salam juga mencontohkan doa sebagai berikutأَعْظَمَ اللهُ أَجْرَكَ وَ أَحْسَنَ عَزَاءَكَ وَ غَفَرَ لِمَيِّتِكَArtinya “Mudah-mudahan Allah membesarkan pahalamu, menghibur hatimu sebagus-bagusnya, dan memberi ampunan kepada keluargamu yang meninggal.”Adapun doa yang lebih lengkap adalahBacaan Doa di Sisi Jenazah Arabاَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ“Ya Allah, ampunilah ia, kasihanilah ia, berilah ia kekuatan, maafkanlah ia, dan tempatkan di tempat yang mulia surga, luaskan kuburannya, mandikan ia dengan air salju dan air es.”“Bersihkan ia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari kotoran, berilah ganti rumah yang lebih baik dari rumahnya di dunia.”“Berilah ganti keluarga atau istri di surga yang lebih baik daripada keluarganya di dunia, istri atau suami yang lebih baik daripada istrinya atau suaminya, dan masukkan ia ke surga, jagalah ia dari siksa kubur dan neraka.” HR. Muslim.“Ya Allah, ampunilah ia, kasihanilah ia, berilah ia kekuatan, maafkanlah ia, dan tempatkan di tempat yang mulia surga, luaskan kuburannya, mandikan ia dengan air salju dan air es.”“Bersihkan ia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari kotoran, berilah ganti rumah yang lebih baik dari rumahnya di dunia.”“Berilah ganti keluarga atau istri di surga yang lebih baik daripada keluarganya di dunia, istri atau suami yang lebih baik daripada istrinya atau suaminya, dan masukkan ia ke surga, jagalah ia dari siksa kubur dan neraka.” HR. Muslim.Hikmah TakziyahDi samping pahala, juga terdapat kemaslahatan bagi kedua belah pihak. Antara lain meringankan beban musibah yang diderita oleh orang yang dilayat, memotivasinya untuk terus bersabar menghadapi musibah dan berharap pahala dari Allah SWT, memotivasinya untuk ridha dengan ketentuan atau qadar Allah dan menyerahkannya kepada itu, hikmah takziyah juga untuk mendoakan keluarganya agar musibah tersebut diganti oleh Allah dengan sesuatu yang lebih baik serta melarangnya berbuat niyahah meratap, memukul, atau merobek pakaian, dan lain sebagainya akibat musibah yang waktu takziyah, menurut jumhur ulama, diperbolehkan sebelum dan sesudah mayit kematianJika kita mendengar ada seseorang yang tertimpa musibah, terutama kematian, maka Allah memerintahkan kita untuk mengucap اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan sesunguhnya kepadaNya kita semua akan kembali.Bagi orang beriman, kematian sesungguhnya adalah pintu gerbang menuju kehidupan abadi yang penuh dengan kenikmatan yang hakiki. Kematian adalah pintu masuk menuju surga yang kekal dan abadi. Maka bagi mereka, kematian bukan bencana, tetapi merupakan anugerah dan rahmat dari Allah Yang Maha juga bisa menjadi sarana bagi mereka untuk lepas dari segala rasa sakit. Jika dalam hidupnya, seseorang diuji dengan musibah sakit, mungkin sudah bertahun-tahun lamanya ia derita, sudah sekian lama dan ke mana-mana ia berobat, namun belum kunjung mendapat kesembuhan, maka yang dapat memutus rasa sakit itu adalah kematian. Bagi orang-orang yang bersabar dan ridha dengan ujian sakit itu, kematian adalah hadiah terbaik dari Allah supaya ia dapat lepas dari rasa sakit yang ia itu, bagi mereka para pejuang, aktifis, relawan kemanusiaan, atau mereka yang bekerja giat, ulet dan tekun selama hidupnya, maka kematian adalah sarana bagi mereka untuk beristirahat dari segala aktifitas mereka. Allah mencukupkan usaha yang ia lakukan dan saatnya bagi mereka menikmati buah dari hasil perjuangannya yang ia persembahkan ikhlas untuk Allah juga bagi mereka para istri yang mendukung perjuangan suaminya, anak-anak yang konsisten membantu perjuangan Sang Ayah, Bapak dan atau Ibu yang mendukung perjuangan anak-anaknya, maka jika menemui ajalnya, maka Allah mencukupkan dukungannya itu dan Allah pasti akan balas dukungan itu dengan pahala terbaik di bagi mereka orang-orang kafir dan munafik, maka bagi mereka siksa sebagai akibat dari perilaku buruknya di kehidupan dunia. Bagi mereka, kematian adalah awal dari kesengsaraan yang tiada bertepi dan kecelakaan yang tidak dapat mereka lari juga sebenarnya merupakan sarana terjadinya keseimbangan alam ini. Bayangkan jika tidak ada orang yang mati, sudah pasti dunia ini akan penuh sesak dengan manusia. Jika tidak ada kematian, niscaya manusia akan kekurangan makanan, kekurangan tempat tinggal, pakaian, dan kebutuhan-kebutuhan Malthus 1998 yang menyatakan bahwa produksi pangan itu seperti deret hitung berdasar penjumlahan, sementara pertumbuhan penduduk seperti deret ukur berdasarkan perkalian. Maka jika jumlah penduduk terus meningkat, tanpa adanya kematian, sudah pasti, produksi pangan tidak akan dapat mencukupi kebutuhan pangan dengan adanya kematian, maka ketersediaan pangan bagi manusia akan dapat tercukupi sehingga kehidupan bisa berjalan normal dan keseimbangan alam akan terwujud. A/P2/P1Mi’raj News Agency MINA Artinya "Katakanlah: "Jika kamu (menganggap bahwa) kampung akhirat (surga) itu khusus untukmu di sisi Allah, bukan untuk orang lain, maka inginilah kematian (mu), jika kamu memang benar (94). Dan sekali-kali mereka tidak akan mengingini kematian itu selama-lamanya, karena kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh tangan mereka (sendiri). Yang kami muliakan ahli musibah keluarga di rumah ini… Yang kami hormati seluruh ahli Takziah yang berhadir di rumah duka ini.. Segala puji dan syukur senantiasa tercurah kepada Allah atas nikmat dan karunianya kepada kita. Sampai saat ini kita masih diberi nafas kehidupan gratis tanpa harus membayar oksigen untuk bernafas, kita masih diberi waktu, kesempatan, kesehatan, tempat tinggal, pekerjaan, dan jutaan bahkan milyaran nikmat lagi yang tak dapat kita hitung, wa in tauddu nikmatallah la tuhsuha. Sholawat dan salam juga terus kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, mudah-mudahan kita dapat bertemu beliau dan mendapat syafaatnya di hari akhir kelak. Kematian adalah sesuatu hal yang sangat sering terjadi di sekeliling kita, ntah itu keluarga, tetangga, saudara, sahabat dsb. Bahkan dalam bulan ini semakin sering kita mendengar kabar duka, hampir setiap subuh ada kabar duka cita. Kematian bukanlah hal yang baru, tapi tetap saja ketika kita mendengar kematian hati kita merasa takut dan sedih. Terutama orang-orang yang ditimpa musibah kematian. Untuk itulah Rasul pernah berpesan أَكْثِرُوْا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ – يَعْنِي الْمَوْت “Perbanyaklah mengingat pemutus segala kelezatan yakni kematian.” [Riwayat at-Tirmidzi IV/553/2307, Ibn Mājah II/1422/4258, dan lain-lain.] Mengingat kematian sangat baik untuk melembutkan hati yang keras, menjadi rem untuk roda kehidupan kita yang berputar cepat sehingga kita kadang tak sadar bahwa kita akan mati. Dan menjadi penasehat yang baik buat kita. Nabi berpesan Kutinggalkan kepada kalian 2 penasehat; 1 penasehat yang bisa berbicara yaitu Al Quran, al-Quranlah yang menuntun kita untuk tetap berada pada rel yang mengantarkan kita selamat sampai tujuan hidup kita. Tapi apakah kita sudah selalu menjadi pedoman kita, atau kita biarkan berdebu dalam lemari, hanya kita baca ketika malam jumat atau ketika orang meninggal. Padahal Al-quran itu diturunkan untuk memberi peringatan bagi orang yang hidup yasin. Kalau nasehat pertama ini tak mampu menyadarkan kita maka ada penasehat kedua yang diam saja yaitu kematian. Ketika kita mendengar berita kematian atau mendapat musibah kematian itu seharusnya menyadarkan kita bahwa kita juga akan mati. Tak perduli mau yang tua, muda, miskin kaya, pejabat atau bawahan, tinggal nunggu giliran saja. Kullu nafsin dzaiqatul maut Setiap Nafs pasti akan mati, walaupun kita bersembunyi dalam benteng yang kokoh ainama takunu yudrikkumul maut walau kuntum fi buruj musyayyadah. Mau kemanapun kita lari Malaikat Izrail tetap setia menguntit kita, qul innal mautal ladzi tafirruna minhu fainnahu mulaqikum. Kematian adalah salah satu ujian yang Allah berikan kepada manusia. Dan kami uji kalian dengan sesuatu berupa ketakukan, kelaparan, kemiskinan, kematian dan krisis makanan pokok. Maka berilah kabar gembira orang-orang yang lulus dengan predikat shobirin. Yaitu orang-orang yang ketika mereka ditimpa musibah mereka berkata inna lillah wa inna ilaihi rajiun semua ini punya Allah harta, hidup, kekayaan, dsb maka semua akan kembali pada pemilikNya. Mereka itulah yang mendapatkan piala kemenangan dari Allah, dicintai oleh Allah dan diberi petunjuk. Albaqarah 155 Jadi solusi atau kunci jawaban dari soal ujian yang diberikan oleh Allah ini sebenarnya sudah ada. Tinggal mengerjakannya saja lagi. Tinggal copy paste. Tapi meskipun begitu tetap saja berat dalam menjalankannya. Dan solusi dari masalah yang kamu hadapi adalah Shabar dan Sholat. 245 Kuncinya 2, yang pertama sabar. Apakah kamu mengira kamu bisa masuk surga, padahal Allah belum memberi penilaian mana orang-orang yang sungguh di antara kamu, dan mana pula orang yang sabar. 3142 Imam Bukhari meriwayatkan dari Anas bin Malik bahwa suatu hari Nabi SAW menemukan seorang wanita yang sedang menangis di hadapan sebuah kuburan. Beliau bersabda kepadanya, ”Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah.” Wanita tersebut menjawab, ”Pergilah! Jangan ikut campur dalam urusanku, engkau tidak tertimpa seperti apa yang menimpaku.” Setelah wanita tersebut sadar dan menyesal, ia pergi ke rumah Nabi SAW. Ia menyampaikan penyesalannya dengan berkata, ”Aku tidak mengenalmu.” Beliau bersabda, ”Hakikat sabar itu akan terlihat pada saat-saat pertama terjadinya malapetaka.” Asshobru inda shodamatil ula Solusi kedua adalah sholat. Sholat adalah faktor yang sangat penting dalam menghadapi problem, kesulitan, kegalauan. Karena dalam sholatlah seseorang berkoneksi langsung dengan Penciptanya, curhat langsung dengan Tuhan. Karena Allah sangat senang kalau kita mengadu dan berkeluh kesah kepadaNya, tidak ada orang yang tahan terus-terusan mendengar keluhan orang lain. Maka jangan tinggalkan sholat, dan amal pertama yang akan dihisab di hari kiamat adalah sholat. Khususnya keluarga ahli musibah jangan lupa mendoakan ayah kita ketika sholat. Karena Cuma tinggal itulah harapan bagi ayah untuk tetap menerima kebaikan dari Allah. Tiga amalan yang tak terputus sampai mati shadaqah jariyah ketika masih hidup, ilmu yang bermanfaat juga terus mengalir. Tapi itu tidak bisa lagi dilakukan, tinggal memetik hasil saja. Hanya tinggal doa anak yang soleh yang masih bisa diharapkan beliau. Yangkami hormati seluruh ahli takziah yang berhadir di rumah duka ini. Arti kata takziah menurut kbbi takziah tak·zi·ah kata nomina (kata benda) 1) kunjungan (ucapan) untuk menyatakan turut berduka cita atau belasungkawa; By abishawqy on november 5, 2014. Sampai saat ini kita masih diberi nafas.
Jakarta - Ketika ada keluarga, teman, atau kerabat yang tertimpa musibah meninggal dunia, biasanya banyak orang yang datang berkunjung dengan maksud untuk berbela sungkawa atas apa yang menimpa orang tersebut. Dalam Islam, hal ini dikenal dengan TakziahAsal kata takziah disebutkan dalam Buku Pegangan Guru Akidah Akhlak oleh Marliah, adalah azza-yu'azzi berati menyabarkan, menghibur, menjadi penawar kesedihannya, serta menganjurkan untuk Sabiq mengemukakan pengertian takziah dalam Buku Fiqih Sunnah 2, yakni al-aza yang artinya sabar atau tabah. Takziah disebut sebagai upaya menghibur dan meringankan kesedihan bagi keluarga yang ditinggal wafat agar bisa sabar dan tabah dalam melalui cobaan yang menimpa. Ulama Abu Bakar Jabir mendefinisikan takziah seperti dikutip dari buku, Dimensi-dimensi Pendidikan Agama Islam susunan Prof. Dr. Ridhahani. Arti takziah adalah suatu kegiatan menghibur orang yang sedang ditimpa musibah, dengan ucapan lembut dan bertujuan agar mengurangi beban dan TakziahMengutip Ringkasan Fikih Lengkap karya Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan Al-Fauzan, hukum takziah dalam syariat Islam adalah sunnah. Saat berkunjung kepada orang yang tertimpa musibah kematian, sepatutnya untuk menganjurkannya agar mengingat Allah SWT, bersabar, dan mendoakan yang menjadi dasar disyariatkannya takziah adalah hadits Nabi SAWمَا مِنْ مُؤْمِنٍ يُعَنِّي أَخَاهُ بِمُصِيبَتِهِ إِلا كَسَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ حُلَلِ الْكَرَامَةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِArtinya "Tidak sekali-kali seorang mukmin berbelasungkawa kepada saudaranya yang tertimpa musibah, melainkan Allah akan memakaikan kepadanya sebagian dari perhiasan kehormatan di hari kiamat." HR Ibnu MajahSyekh Abu Muhammad Al-Juwaini berpendapat bahwa waktu bertakziah bisa dilakukan mulai dari hari kematian hingga tiga hari setelah mayat dikuburkan. Menurut Abu Abbas Al-Qash dan Imamul Haramain, boleh melakukan kapan pun dan tak ada batasan TakziahSeorang muslim yang bertakziah hendaknya mendoakan kebaikan kepada si mayat maupun terhadap mereka yang ditinggalkan. Ada kalimat takziah yang disunahkan untuk diucapkan kepada sesama muslim mengutip Buku Induk Doa dan Zikir oleh Kasimunأَعْظَمَ اللَّهُ أَجْرَكَ، وَأَحْسَنَ عَزَاءَكَ، وَغَفَرَ لِمَيِّتِكَA'dzoma Allahu ajraka wa ahsana 'azaa aka wa ghafara limayyitikaArtinya Semoga Allah memperbesar pahalamu, memperbaiki keadaanmu, dan mengampuni dosa mayatmu Simak Video "Perwakilan Ridwan Kamil Izinkan Ratusan Warga Takziah ke Gedung Pakuan" [GambasVideo 20detik] erd/erd
. 351 18 446 172 40 209 181 213

kata kata takziah untuk ahli musibah